Selasa, 27 September 2016

Cara Mempelajai Filsafat

Filsafat ialah buah pikiran filosof. Bagaimana cara mempelajarinya ?
ini adalah kata lain bagi bagaimana cara memahaminya. Pertama sekali perlu kiranya diketahui bahwa isi filsafat amat luas. Luasnya itu disebabkan oleh luasnyna objel penelitian (objek materia) filsafat, yaitu yang segala yang ada dan mungkin ada. Sebab lain ialah filsafat merupakan cabang pengetahuan yang tertua, dan sebab yang ketiga adalah pendapat filosof tidak ada yang tidak layak dipelajari, tidak ada filsafat yang ketinggalan jaman.. Lalu, bagaimana menghadapinya ? Dan dari mana memulainya ?
Ada tiga macam metode mempelajari filsafat :
1. Metode sistematis
Berarti pelajar menghadapi karya filsafat. Misalnya mula-mula pelajar menghadapi teori pengetahuan yang terdiri   atas beberapa cabang filsafat. Setelah itu ia mempelajari teori hakikat yang merupakan cabang lain. Kemudian ia mempelajari teori nilai dan filsafat nilai.
2. Metode Historis
Digunakan bila para pelajar mempelajari filsafat dengan cara mengikuti sejarahnya, jadi sejarah pemikiran. Ini dilakukan dengan membicarakan tokoh demi tokoh menurut kedudukan dalam sejarah. Mulai dari membicarakan biografinya, teori pengetahuannya, teori hakikat maupun sampai teori nilainya.
3. Metode Kritis
Digunakan oleh mereka yang mempelajari filsafat tingkat intensif. Pelajar haruslah sedikit banyak memiliki pengetahuan filsafat. Pelajar filsafat pada tingkat pascasarjana sebaiknya menggunakan metode ini. Kritik itu mungkin dalam bentuk menentang, dapat juga berupa dukungan terhadap ajaran filsafat yang sedang ia pelajari. Ia mengkritik menggunakan pendapatnya sendiri.
Sumber : Prof. DR. Ahmad Tafsir, Filsafat Ilmu, Rosda, Hal : 20-21.

FILSAFAT PENDIDIKAN

Pengertian Filsafat Pendidikan


Pandangan fislafat pendidikan sama dengan perananya merupakan landasan filosofis yang menjiwai seluruk kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan. Dimana landasan filsofis merupakan landasan yang berdasarkan atas filsafat. Landasan filsafat menalaah sesautu secara radikal, menyeluruh, dan konseptual tentang religi dan etika yang bertumpu pada penalran. Oleh karena itu antara filsafat dengan pendidikan sangat erat kaitannya, dimana filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarkaat sedangkan pendidikan berusahan mewujudkan citra tersebut.
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.


Filsafat mengadakan tinjauan yang luas mengani realita, maka dikupaslan antara lain pandangan dunia dan pandangan hidup. Konsep-konsep mengenai ini dapat menjadi landasan penyusunan konsep tujuan dan metodologi pendidik. Disamping itu, pengalaman pendidik dalam menuntut pertumbuhan danperkembangan anak akan berhubungan dan berkenalan dengan realita. Semuanya itu dapat disampaikan kepada flsafat untuk dijadikan bahan-bahan pertimbangan dan tinjauan untuk memperkembangkan diri.

Dalam menerapkan filsafat pendidikan, seoran guru sebagai pendidik dia mengharapkan dan mempunyai hak bahwa ahli-ahli filsafat pendidikan menunjukkan dirinya pda masalah pendiidkan pad aumumnya serta bagaimna amasalah itu mengganggu pada penyekolhan yang menyangkut masalah perumusan tujuan, kurkulum, organisasi sekolah dan sebagainya. Dan para pendidik juga mengahrapkan dari ahli filsafat pendiidkan suatu klasifikasi dari uraian lebih lanjut dari konsep, argumen dirinya literatur pendidikan terutam adalam kotraversi pendidikan sistem-sistem, pengjuian kopetensi minimal dan kesamaan kesepakatan pendidikan.

Brubacher (1950) mengemukakan tentang hubungan antara filsafat dengan filsafat pendidikan, dalam hal ini pendidikan : bahwa filsafat tidak hanya melahirkan sains atau pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat pendidikan. Filsafat merupakan kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dankearifan. Sedangkan filsafat pendidikan merupakan ilmu ayng pad ahakekantya jawab dari pertanyaa-pertanyaan yagn timbul dalam lapangan pendidkan. Oleh karen aberisfat filosofis, dengan sendirinya filsafat pendidikan ini hakekatnya adalah penerapan dari suatu analisa filosofis terhadap lapangan pendidikan.

[INDEX] Daftar Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

[INDEX] Daftar Tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan
1. Filsafat 
2. Filsafat Pendidikan
3. Cara MEmpelajari Filsafat
4. cikadueun
5.Apa itu Ontologi ?
6. Epistemologi itu apa ?
7. Aksiologi
8. Dasar-dasar Filsafat Ilmu Pendidikan
9. implikasi Landasan Filsafat Pendidikan
10. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN FILSAFAT DAN ILMU
11. VISI dan MISI UNTIRTA
12. Ikhlas
13. Musyawarah
14. organisasi
15. LOGIKA
16. Perasaan
17. Dalam Hati Siapa Yang Tahu
18. Modernisasi Di Masyarakat Badui
19. Cara Berfikir Positif Untuk Masa Depan
20. Puisi Perjuangan Hidup 2016
21. Problem Based Learning (PBL)
22. Arti Sebuah Kesabaran yang Sebenarnya 
23. Bakat, Minat dan Hobi
24.  Langkah-langkah untuk mengatasi masalah stres!
25. Peranan Remaja Untuk Menjayakan Wawasan Negara
26. Rahasia Mengatasi Rasa Malas Belajar
27. Tips Biar Suka Pelajaran Matematika
28. Indoktrinasi
29. Model Pembelajaran
30. Pengertian Kurikulum menurut definisi para ahli
31. Strategi Pembelajaran
32. Teori Piaget
33.  Keadaan Pendidikan Saat Ini
34.  Keadaan Ekonomi Masyarakat Ttradisional
35. Mahasiswa dan Budayanya
36. Ciri Ciri Problem Based Learning (PBL)
37. Islam, Etika Lingkungan  dan Pembangunan berkelanjutan
38.  Implementasi Mahasiswa Terhadap Nilai-Nilai Pancasila
39. Pemahaman Tentang Makna Nilai Nilai Pancasila
40. Demokrasi Pancasila
41. Bhineka Tunggal Ika Sebagai Landasan Multikulturalisme Bangsa Indonesia
42. Filsafat Pra Socrates (Filosof Alam)
43. Kritisisme Immanuel Kant
44. Tematik Filsafat
45. Peran Logika Dalam Filsafat
46. Tokoh Tokoh Filsafat Pendidikan
47. Suku Baduy
48. Kompetensi Pedagogik Guru
49. Sejarah Banten
50. Warisan Budaya Banten
51. Langkah Langkah Proses Problem Based Learning (PBL)
52. Kesehatan Mental
53. Perbedaan Pintar dan Cerdas
54. Peran Guru pada Perkembangan Potensi Peserta Didik dalam Proses Mengajar
55. Hakikat Psikologi
56. Objek Filsafat
57. Penyelidikan dan Pembagian Filsafat Menurut Objeknya
58. Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli
59. Pengertian Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara
60. Kehidupan Setelah Kematian Menurut Islam
61. Hari Kiamat
62. Dimensi Kepribadian Manusia
63. Fungsi Al-Quran
64. Nasionalisme Pada Zaman Sekarang
65. Apa Itu Komitmen ?
66. Filosofi Cinta
67. Kenapa Allah Menciptakan Manusia
68. 10 Pengertia Seni Menurut Para Ahli
69. Pengertian Karikatur
70. Mengenali Diri Sendiri
71. Cara Memahami Karakter Seseorang
72. Ciri-Ciri Orang Berbohong Menurut Psikologi
73. Kesenian Tradisional Masyarakat Banten (Debus)
74. Filsafat Matematika Menurut Para Ahli
75. Bidang Filsafat Matematika
76. Apa Perbedaan Kebutuhan Dan Keinginan
77. Cara Efektif Mengendalikan Diri Sendiri
78. Pentingnya Kekuatan Mental
79. Curug Puteri Pandeglang
80. Teori Piaget
81. Modernisasi Dan Globalisasi
82. Algoritma
83. Kebahagiaan Menurut Islam
84. Arti Pemimpin Menurut Islam
85. Manfaat Senyuman Dalam Islam
86. 10 Akibat Jika Selalu Berfikir Negatif
87. Manfaat Berpikir Positif
88. Pengertian Kemampuan Menurut Para Ahli
89. Tips Menghadapi Orang Marah
90. Hidden Curriculum
91. Teori Kepribadian
92. Wujud Sifat Hakikat Manusia
93. Manfaat Empati
94. Teori Kepribadian
95. Makna Hari Pendidikan Nasional
96. Dampak Negatif Kemajuan Teknologi
97. 8 Cara Mengelola Kecemasan
98. Filsafat Matematika
99. Beberapa Hadist Tentang Sholat
100. Hubungan Antara Filsafat Dengan Matematika
101. Pengertian Penilaian Rubrik
102. Sifat-Sifat Operasi Bilangan Bulat
103. Sertifikat Seminar Nasional Dan Bedah Buku


FILSAFAT

FILSAFAT 

Filsafat yaitu Kajian Untuk mencari kebenaran 
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan, dan pemikiran manusia secara kritis, dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak di dalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen, dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi, dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir, dan logika bahasa.
Logika merupakan sebuah ilmu yang sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat filasafat menjadi sebuah ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan, rasa penasaran, dan ketertarikan. Filsafat juga bisa berarti perjalanan menuju sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu lain dengan sikap skeptis yang mempertanyakan segala hal.

Filsafat Emanuel Kant
Immanuel Kant adalah filsuf modern yang paling berpengaruh. Pendirian aliran rasionalisme dan empirisme sangat bertolak belakang. Rasionalisme berpendirian bahwa rasio merupakan sumber pengenalan atau pengetahuan, sedangkan empirisme berpendirian sebaliknya bahwa pengalaman menjadi sumber tersebut. Tokoh utama Kritisisme adalah Immanuel kant yang melahirkan Kantianisme.
Isi utama dari kritisisme adalah gagasan Immanuel Kant tentang teori pengetahuan, etika dan estetika. Gagasan ini muncul karena adanya pertanyaan-pertanyaan mendasar yang timbul pada pemikiran Immanuel Kant. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:1.           Apakah yang dapat kita ketahui?
2.           Apakah yang boleh kita lakukan?
3.           Sampai di manakah pengharapan kita?
4.           Apakah manusia itu?
- apa yang bisa kita ketahui dan apa yang tidakbisa kita ketahui ? apa yang bisa kita ketahui yaitu segala sesuatu sesuai kepentingan sendiri. Dan apa yang kita tidak bisa ketahui yaitu takdir dan hati
- hope (harapan) apa tujuan hidup kita ? menjadi orang benar, karna kebenaran orang jadi bijak.