ciri-ciri orang yang berbohong menurut ilmu psikologi
1. Menhindari kontak mata
Seperti yang pepatah
katakan bahwa mata adalah jendela hati. Sehingga apabila seseorang sedang
melakukan kebohongan, maka hal itu akan terlihat dari sorot matanya. Mata orang
yang berbohong tidak akan jelas arah pandangnya. Oleh karena itu, apabila kita
sedang berbicara dengan seseorang, pandanglah atau lakukan kontak dengan
matanya.
2. Cara bicaranya tidak
natural
Cara bicara tidak natural
yang dimaksudkan misalnya berbicara dengan tergagap-gagap ataupun
tersendat-sendat. Perlu kita ketahui bahwa seseorang yang berbohong akan
berbicara tidak selancar biasanya termasuk kalau sedang menceritakan sesuatu
meskipun cerita itu telah dikarang sebelumnya.
Selalu ada saja kata-kata
yang tersendat sehingga menimbulkan jeda atau bahkan dipaksakan ketika proses
penyampaiannya. Oleh karena itu, coba saja perhatikan cara berbicara lawan
bicara kita. Apabila dia berkata jujur, maka dapat dipastikan bahwa dia akan
menyampaikan pembicaraan itu dengan lancar dan tidak perlu banyak berpikir
sehingga terlihat tersendat-sendat.
3. Gugup
Seseorang yang ahli atau
biasanya berbohong pasti tetap akan memiliki rasa gugup dalam dirinya ketika
melakukan suatu kebohongan. Hal ini dikarenakan dalam kebohongan pasti ada
sesuatu yang dirahasiakan, dalam artian tidak ingin disampaikan kepada lawan
bicaranya.
Ciri dari orang yang gugup
biasanya adalah mengeluarkan keringat dingin, tangan atau kaki yang tidak
tenang (bergerak-gerak), dan lain sebagainya. Berbeda dengan orang yang jujur,
dia akan lebih santai dan rileks dalam menyampaikan hal-hal yang sedang
dibicarakannya kepada lawan bicaranya
4. Senyum yang dipaksakan
Senyum yang dipaksakan bisa
dikatakan juga sebagai senyum yang palsu. Seseorang yang sedang berbohong
cenderung memberikan senyum palsu, seperti menyeringai tanpa alasan yang jelas
saat sedang asyik dalam pembicaraan. Hal ini dilakukan oleh orang yang berbohong
untuk menutupi apa yamg sedang disembunyikannya.
Karena dalam ilmu psikologi
juga dikatakan bahwa senyum yang sebenarnya, jujur dan tulus, maka saat senyum
tersebut merekah akan merebak ke seluruh wajah dan mengeriputkan mata. Hal ini
bisa kita buktikan sendiri di depan cermin. Cobalah perhatikan ekspresi wajah
kita saat tersenyum (yang sebenarnya) dengan menyeringai (senyum yang
dibuat-buat).
5. Ekspresi wajah
Memperhatikan ekspresi
wajahnya merupakan salah satu yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kebohongan
pada lawan bicara kita. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh pihak The
Career Builder menyatakan bahwa orang yang sedang berbohong cenderung akan
muncul dengan wajah yang nyaris tanpa ekspresi. Di mana sedikit menurunnya
bagian mata, seperti ekspresi saat mengalami kesedihan.
Dan ada sudut aneh di ujung
bibir ketika dia berusaha tersenyum. Itulah hal penelitian yang didapatkan oleh
pihak The Career Builder tersebut. Sedangkan apabila kita logikakan,
orang yang jujur pasti akan memiliki ekspresi wajah cerah dan senang bukannya
terlihat seperti orang yang sedang sedih.
6. Mengalihkan topik
pembicaraan
Seseorang yang sedang
berbohong pasti akan merasa tidak nyaman apabila membicarakan topik yang
membuatnya untuk menanggapi dengan suatu kebohongan. Apalagi bila kita
menanyakan atau membicarakan sesuatu yang mencurigakan, orang yang berbohong
malah semakin merasa tidak nyaman. Sedemikian sehingga dia akan berusaha untuk
mengalihkan topik pembicaraan yang sedang dibahas. Orang yang berbohong juga
biasanya lebih sering mengajak kita untuk membicarakan topik-topik yang kita
sukai sehingga kita tidak akan memiliki kecurigaan kepadanya.
7. Terlalu banyak menyentuh
bagian tubuh
Sebagaimana telah kita
ketahui dan juga dijelaskan di atas bahwa orang yang berbohong pasti tidak akan
merasa nyaman. Kondisi yang tidak nyaman inilah yang cenderung membuat orang
yang berbohong tersebut menjadi salah tingkat di hadapan lawan bicaranya.
Hal yang biasa dilakukan
saat orang yang berbohong salah tingkah contohnya adalah menyentuh anggota atau
bagian tubuh, seperti mulut atau bibir, leher, wajah maupun hidung. Kita pasti
pernah menjumpai ciri-ciri tersebut pada salah seorang lawan bicara kita.
Kebanyakan dari hasil survey adalah menyentuh bibir dan leher bagian
samping atau belakang.
8. Perhatikan cara
bernapasnya
Orang yang sedang berbohong
pasti menginginkan agar pembicaraan yang dilakukan cepat selesai. Sedemikian
sehingga orang yang berbohong akan terkesan tergesa-gesa dalam pembicaraannya.
Pembicaraan yang tergesa-gesa itulah yang sering membuatnya terengah-tengah
atau ngos-ngosan dalam bernapas.
Namun jangan salah, orang
yang melakukan napas panjang sekalipun, dalam artian tidak terlalu ngos-ngosan
dalam bernapas, bisa juga saja menjadikannya kedok untuk menengkan dan
mengontrol dirinya ketika melakukan kebohongan. Oleh karena itu, perhatikan
cara bernapas lawan bicara kita. Apabila dia berbohong, cara bernapas yang
dilakukannya akan berubah-ubah karena dia tidak akan merasa rileks. Berbeda
apabila dia jujur, napasnya akan biasa saja dan terlihat santai serta rileks.
9. Amati titik tumpuan
berat badan
Hal ini bisa dilakukan
apabila kita sedang melakukan pembicaraan dengan keadaan berdiri. Orang yang
jujur pasti akan berdiri sebagaimana mestinya, yaitu tenang dan tidak akan
berpindah-pindah titik tumpuan berat tubuhnya. Berbeda kasusnya apabila orang
atau lawan bicara kita sedang berbohong, dia akan merasa tidak nyaman dan
tenang sehingga terlihat gusar dan sering berpindah-pindah titik tumpuan
tubuhnya. Dan juga biasanya orang yang berbohong saat berdiri akan cenderung
untuk menggerak-gerakkan salah satu kakinya.
10. Nada suaranya cenderung
rendah atau pelan
Cara ini juga sudah
dibuktikan dengan penelitian secara psikologis bahwa orang yang sedang
berbohong akan memiliki kecenderungan untuk memelankan suaranya sehingga nada
suara yang keluar dari mulutnya terdengar rendah. Parahnya lagi terkadang
seperti sedang melakukan bisikan sehingga kurang didengar oleh lawan bicaranya.
Oleh karena itu, apabila
kita awalnya memulai sebuah pembicaraan dengan nada yang normal atau
biasa-biasa saja bahkan berapi-api begitu pula lawan bicara kita, lalu mendadak
di tengah atau akhir pembicaraan nada suara lawan bicara kita berubah menjadi
lebih pelan dan terkesan berhati-hati, maka kita perlu berhati-hati akan
kata-katanya karena bisa saja dia sedang berbohong kepada kita.
11. Berusaha meyakinkan
kita secara berlebihan
Siapapun orangnya pasti
tidak ingin kalau kebohongannya terbongkar di hadapan orang lain. Dia pasti
akan berusaha untuk terus menutupinya agar tidak ketahuan. Oleh karena itu,
secara tidak sadar mereka pasti akan berusaha untuk meyakinkan lawan bicara
secara berlebihan. Kata-kata yang biasanya digunakan, diantaranya “Percayalah”,
“Sebenarnya” bahkan membawa-bawa nama Tuhan, “Demi Tuhan”, pada saat yang bukan
tempatnya. Bukankah itu sudah berlebihan?
Dan satu hal yang harus
diketahui bahwa orang yang jujur tidak perlu untuk meyakinkan lawan bicara
secara berlebihan seperti penjelasan di atas karena kejujuran akan perkataannya
pasti akan terlihat dari caranya berbicara, ekspresi wajah, dan sorot matanya.
12. Sering melakukan
gerakan tubuh
Pada saat seseorang
berbohong, dia secara refleks akan melakukan gerakan pada tubuhnya baik secara
sadar atau tidak sadar seperti:
Gerakan tangan – Orang
yang melakukan kebohongan akan cenderung merasa tidak tenang sehingga tanpa
disadari atau secara refleks terkadang akan melakukan gerakan dengan salah satu
tangannya, seperti menyentuh leher, hidung, mulut atau bibir, menggaruk mata
maupun menggerakkan benda-benda yang mungkin ada di sekitarnya, sebut saja
pulpen.
Gerakan kaki – Selain
melakukan gerakan tangan, orang yang berbohong terkadang juga akan
menggerak-gerakkan kakinya. Entah ketika sedang berbicara sambil berdiri maupun
duduk. Gerakan itu merupakan gambaran darinya bahwa dia merasa tidak nyaman dan
tidak tenang dalam menyampaikan kebohongannya.
Gerakan yang bisa saja
dilakukan adalah menghentak-hentakkan kaki ke lantai atau tanah dan
mengayun-ayunkan kaki ke depan atau belakang.
Gerakan badan – Gerakan
badan yang dimaksudkan di sini bisa dicontohkan seperti bahu yang terangkat
secara refleks serta siku yang masuk ke tubuh bagian dalam. Seseorang yang
sedang berbohong biasanya tanpa disadari akan melakukan gerakan-gerakan
tersebut. Ditambah lagi, orang yang berbohong biasanya ingin cepat meninggalkan
lawan bicara sehingga secara refleks melakukan gerakan badan seperti menjauhi
lawan bicaranya atau menghindari adanya kontak tubuh dengan lawan bicaranya.
13. Memberikan alasan yang
terlalu panjang
Sebagaimana telah kita
ketahui bahwa berbohong adalah memutar balikkan fakta atau kenyataan yang ada.
Sedemikian sehingga orang yang berbohong biasanya akan mengarang-ngarang cerita
yang terkadang tidak masuk akal. Ditambah lagi, dia akan sering memanjang-manjangkan
cerita yang seharusnya singkat. Hal ini dilakukan hanya untuk membuat kita
supaya lebih yakin akan cerita yang disampaikannya.
Oleh karena itu, tetaplah
kritis dan hati-hati kepada orang yang sering memanjangkan ceritanya walaupun
pada kenyataannya bisa dipersingkat. Ada dua kemungkinan yang bisa terjadi
apabila seseorang memanjang cerita singkatnya kepada kita, yang misalnya
merupakan lawan bicaranya. Pertama, untuk membuatnya semakin jelas dan detail
sehingga kita tidak perlu lagi bertanya-tanya kepadanya. Kedua, untuk menutupi
kesalahannya yang berarti telah ada sesuatu yang disembunyikan dengan sebuah
kebohongan kepada kita.
Percayalah bahwa “Kebohongan
hanya akan membawa kita pada kemenangan di awal, tetapi menghasilkan kekalahan
bahkan kehancuran bagi kita di akhir.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar