Minggu, 04 Desember 2016

Teori Piaget terhadap Perkembangan Intelektual

Teori Piaget terhadap Perkembangan Intelektual
Mengacu pada teori seorang psikolog dari Swiss yang bernama Jean Piaget, kronoligis kemajuan perkembangan intelektual manusia melalui empat tahapan logis. Tahapan-tahapan tersebut telah berlangsung menjadi invariant antar orang; Meskipun usia seseorang memasuki setiap tingkatan yang lebih tinggi merujuk pada keunikan turun-temurun setiap orang dan karakteristik lingkungan.
Tahap Sensori-Motorik
Tahapan pertama dari perkembangan intelektual disebut tahap sensori-motorik, dikembangkan dari lahir sampai sekitar berusia dua tahun. Pembelajaran pada tahap bayi terdiri dari pengembangan dan pengaturan fisiknya dan aktivitas mental ke dalam tindakan pengurutan yang baik yang dinamakan skema. Dari lahir sampai berusia dua tahun, seorang anak belajar untuk mengkoordinasikan sistem indera dan gerakan mereka, mempelajari bahwa sebuah objek yang hilang dari pandangan mereka adalah tidak ada, dan mempelajari untuk memberikan simbol kata kepada objek-objek nyata. Sebagai contoh, akhir dari tahapan ini anak dapat mengenali suara dari Ayahnya menutup pintu depan rumah saat akan pergi kerja, dapat berjalan menuju jendela dan melihatnya masuk ke dalam bis, dan mengerti bahwa Ayahnya akan pulang kembali nanti. Dalam tahapan ini kemajuan anak dari yang hanya memiliki kemampuan refleks pada saat lahir sampai mampu berjalan dan berbicara di umur dua tahun.
Tahap Persiapan
Tahapan kedua, tahap persiapan, berlangsung dari umur dua sampai tujuh tahun. Dalam tahapan ini anak-anak adalah sangat egois; yang mana, mereka mengasimilasikan pengalaman-pengalaman mereka di dunia kepada skema-skema yang dikembangkan dari lingkungan terdekat mereka dan semua pandangan yang berhubungan dengan mereka. Anak-anak kecil percaya bahwa semua pikiran dan pengalaman mereka dibagikan oleh orang lain, benda-benda mati memiliki karakteristik bernyawa, dan perbedaan antara satu dan banyak adalah konsekuensi kecil. Hal ini menjelaskan mengapa anak-anak tidak mempertanyakan perbedaan Santa Claus di setiap sudut jalan dan patung Santa Claus di setiap jendela pusat perbelanjaan. Pemikir praoperasional memiliki kesulitan memutarbalikkan pemikiran dan tindakan merekonstruksi, tidak dapat mempertimbangkan dua aspek dari sebuah objek atau situasi secara bersamaan, dan tidak memiliki argumen induktif (dari khusus ke umum) atau deduktif (dari umum ke khusus). Argumen transduktif anak-anak; yaitu, dari contoh khusus ke contoh khusus. Dalam tahap ini anak tidak dapat membedakan fakta dan khayalan, yang mana mengapa “kebohongan” mereka tidak berakibat terhadap setiap cacat moral, tetapi hasil dari ketidakmampuan mereka untuk memisahkan kegiatan nyata terhadap imajinasi mereka. Melalui kematangan fisik dan interaksi antara lingkungannya, anak di tahap pra-konseptual adalah mengembangkan skema mental yang diperlukan untuk mengoperasikannya ke tingkat intelektual yang lebih tinggi. Akhir dari tahap ini anak menjadi mampu memberikan alasan dari setiap apa yang mereka yakini, dapat mengklasifikasikan sekumpulan objek menurut karakteristik spesifik, dan mulai mencapai konsep yang sebenarnya.
Tahap Operasi Konkret
Tahap operasi konkret dari perkembangan mental berlangsung dari umur tujuh tahun sampai dua belas tahun, tiga belas tahun atau bahkan lebih. Awal dari tahap ini adalah adanya penurunan substansial pada keegoisan anak-anak; bermain dengan anak lain menggantikan bermain sendiri dan setiap individu bermain di hadapan anak-anak lain. Dalam tahap ini anak menjadi mampu mengklasifikasikan objek yang memiliki beberapa karakteristik ke dalam sebuah kumpulan dan bagian menurut karakteristik spesifiknya, dan mereka dapat mempertimbangkan beberapa karakteristik dari sebuah objek secara bersamaan. Mereka mulai memahami gurauan; namun mereka masih memiliki masalah dalam menjelaskan peribahasa dan gagal untuk melihat makna tersembunyi di dalamnya. Mereka sudah dapat menangani hubungan kompleks antar kelas, dapat memutarbalikkan operasi dan prosedur, dan dapat memahami dan memvisualisasikan tahap-tahap peralihan transformasi seperti terbit dan tenggelamnya matahari. Dalam tahap operasi konkret anak mampu melihat pandangan orang lain dan akhir dari tahap ini mampu memberikan argument induktif dan deduktif; meskipun cenderung masih banyak menganggap urutan contoh dari prinsip-prinsip umum sebagai peristiwa yang tidak terkait.
Walaupun anak-anak dalam tahap ini banyak mengembangkan kemampuan intelektual yang ditemukan di orang dewasa, mereka memiliki kesulitan untuk memahami abstraksi verbal. Mereka dapat melakukan operasi kompleks seperti kebalikan, pensubstitusian, gabungan dan titik potong dari himpunan, dan serial pada objek konkret, tetapi mungkin tidak mampu untuk membawa operasi yang sama tersebut dengan simbol verbal. Kemampuan mempertimbangkan dan berargumen logis tidak berkembang dengan baik, dan mereka jarang dapat menyelesaikan masalah seperti: Jane adalah lebih tinggi dari Bill; Jane adalah lebih rendah dari Susan; siapakah yang terpendek dari ketiganya? Namun, anak di tahap ini dapat menyusun tumpukan tongkat dari yang tekecil sampai yang terpanjang. Sebelum akhir dari tahap ini anak jarang mampu merumuskan dengan tepat, mendeskripsikan definisi; walaupun mereka dapat mengingat definisi dari orang lain dan mengulang apa yang mereka ingat. Di tahap ini anak belajar untuk membedakan antara kesalahan yang disengaja dan kesalahan yang tidak disengaja. Bahkan setelah mengembangkan gambaran aturan dan moralitas, mereka masih memberikan aura mistis terhadap aturan asal mereka, moral, hukum, dan adat, yang dikenal sebagai asal-usul dari sebuah nama. Untuk anak-anak pra-remaja, sebuah mawar disebut mawar karena itu adalah mawar, bukan karena seseorang menamainya mawar.

Tahap dalam perkembangan ini disebut tahap operasi konkret karena seorang psikolog menemukan bahwa anak-anak antara usia tujuh sampai dua belas tahun memiliki masalah dalam menerapkan proses intelektual formal ke symbol verbal dan pemikiran abstrak; walaupun di usia dua belas kebanyakan anak-anak menjadi cukup mahir dalam menggunakan intelektual mereka untuk memanipulasi objek konkret yang nyata, dan membuat gadget mekanik beroperasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar